04.Kantung semar Papua
PJ Nite V: Nepenthes paniculata, si kantung semar dari papua
El Pirata Cofresi, si Bajak Laut asal Puerto Rico di era 1800-an, mencekoki awak kapalnya dengan campuran rum keras, santan kelapa, dan sari nanas sebelum terjun kedalam pertempuran. Pina Colada, koktail nikmat yang mengirim mereka semua dalam kematian yang manis...
Di belahan dunia lain, dalam dekapan hutan hujan tropis Papua yang lembab, di ketinggian 1.400-an m dpl, hiduplah Nepenthes paniculata, si Kantung semar Papua. Pina Colada dalam bentuk tanaman merambat raksasa dengan panjang batang hingga 20 m. Tanaman karnivora yang memangsa serangga hingga anak kodok, setelah sebelumnya menjerat mereka dengan wangi getah dan warna bibir kantung yang menggairahkan.
Namun semua pesona itu tak banyak gunanya bagi kelangsungan hidup si Kantung. Perluasan area tambang dan perkebunan di Papua yang seolah tidak berujung, dengan cepat melempar mereka ke peringkat Endangered dalam The IUCN Red List of Threatened Species, tiga langkah dari pinggir jurang kepunahan.
Maka, selain koteka, patung dan tarian Asmat, serta keserakahan Freeport yang tak tertanggungkan, tambahkanlah si Kantung semar ketika kita mengingat Papua. Bayangkanlah betapa ia bersusah payah memerangkap mangsanya dengan segala pesona, sementara puluhan ton roda truk perkebunan dan pertambangan berderap mendekat dengan cepat. Segera menggilas dan mengirimnya ke kematian yang sama sekali tidak manis.
Teks: Eko Prabowo
Art: Davro
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment