Tuesday, May 11, 2010

Pearl Jam Nite V : Endangered Species Campaign, Day V

05.Spizaetus bartelzi si elang jawa


Di antara ragam spesies yang terancam punah, yang harus mati-matian kita pertahankan adalah elang Jawa. Bila burung pemangsa ini punah, yang menjadi pertaruhan adalah usangnya simbol negara, Garuda.

Meski nama Garuda diambil dari karakter mitologi India, tapi model yang diambil sebagai lambang burungnya adalah elang Jawa (Spizaetus bartelsi). Bagaimana para pendiri bangsa menegaskan elang Jawa sebagai model untuk Garuda tentu tak lepas dari statusnya (dulu) sebagai pemuncak rantai makanan di hutan-hutan di tanah Jawa. Imej sebagai burung yang gagah dan dominan tentu menjadi pengharapan filosofis untuk disematkan ke Indonesia.

Secara morfologis, jambul yang menyembul di bagian belakang kepalanya menjadi ciri khas yang mudah dikenali dari burung yang hanya hidup di pulau Jawa ini. Burung monogami ini hanya menghasilkan satu butir telur sepanjang hidupnya. Maka dari itu, kelestarian spesies ini berada di alarm bahaya ketika pucuk-pucuk pohon yang menjadi tempat mereka bersarang mulai berkurang dengan ekstrim. Rilisan mutakhir dari IUCN, elang Jawa sudah berada di ambang kritis. Dengan tingkat reproduksi yang rendah, tak heran memang bila jumlahnya kian susut dengan angka yang mencekam.

Maka pertaruhannya adalah wawasan kebangsaan kita. Apa jadinya bila kita tak mampu menjaga simbol negara? Mungkin akan sangat aneh bila kanguru dan emu - yang menjadi simbol negara Australia - punah. Itu sebabnya mereka mati-matian menjaga dua binatang simbol negara tersebut. Langkah serupa harus mulai dipikirkan pemerintah bila burung yang menjadi simbol negara ini masih tetap eksis di alam liar. Memamerkan aura kuasanya di udara hutan-hutan Jawa.

text : Hilman Taofani
art : Davro

No comments: